Startup Neraka: Panduan Bertahan di Dunia Going Under

Startup Neraka: Panduan Bertahan di Dunia Going Under

Magang, Senjata Kantor, dan Startup Neraka: Panduan Bertahan di Dunia Going Under

Kebanyakan game membawa Anda menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia atau prajurit yang menumpas musuh di medan perang. Tapi Going Under punya ide lain: Anda adalah magang di perusahaan teknologi yang harus bertarung di ruang bawah tanah melawan startup zombie, menggunakan barang kantor sebagai senjata. Ya, Anda tidak salah baca.

Dengan desain penuh warna, humor tajam, dan sistem roguelike yang menantang, Going Under adalah kritik sosial sekaligus game yang sangat menyenangkan dimainkan. Dalam artikel ini, kita akan membedah gameplay, karakter, sistem senjata, strategi bertahan, serta bagaimana game ini menyindir realitas kerja modern. Kita juga akan menautkan nilai strategi dan pengambilan keputusan yang cerdas, seperti halnya dalam Togelin dan sistem peluang di togel online.


1. Cerita: Dari Magang ke Pembasmi Korporat

Anda bermain sebagai Jackie, seorang fresh graduate yang baru saja mendapat posisi magang di perusahaan startup bernama Fizzle. Tapi alih-alih mengurus media sosial atau bikin kopi, Anda diperintahkan untuk… membasmi monster di bawah tanah.

Ternyata, bangunan Fizzle dibangun di atas reruntuhan startup yang gagal. Kini, mantan karyawan dan sistem AI perusahaan-perusahaan itu berubah menjadi musuh ganas yang harus Anda hadapi. Dan seperti di dunia nyata, tak ada gaji, tak ada asuransi—hanya risiko dan ekspektasi.


2. Dunia Tiga Dungeon: Startup Gagal dan Identitasnya

Setiap dungeon mewakili jenis startup berbeda:

Joblin

  • Representasi dari perusahaan rekrutmen.

  • Musuh: monster pekerja kantoran berjas.

  • Tema: overwork, budaya hustle.

WinkyDink

  • Startup aplikasi kencan.

  • Musuh: avatar pengguna dan AI pencari jodoh.

  • Tema: ketergantungan digital dan relasi dangkal.

Cryptonomicon

  • Perusahaan blockchain/krypto.

  • Musuh: hacker, avatar digital, dan bot.

  • Tema: spekulasi, ilusi kebebasan finansial.

Dungeon akan dibuka bertahap dan masing-masing punya karakteristik musuh, tantangan, dan gaya visual unik.


3. Sistem Roguelike: Mati, Belajar, Ulangi

Game ini punya struktur roguelike:

  • Setiap masuk dungeon = layout baru

  • Item dan senjata random

  • Ketika mati, Anda kembali ke kantor, bukan ke awal game

Namun progres tetap ada:

  • Skill permanen bisa dibuka

  • Mentor memberi buff yang bisa dipilih

  • Item tertentu bisa diakses lebih cepat lewat upgrade

Seperti sistem peluang di Togelin, setiap permainan adalah eksperimen strategi dengan kombinasi berbeda.


4. Senjata dari Barang Kantor: Meja, Kursi, Keyboard

Salah satu daya tarik utama Going Under adalah penggunaan senjata yang tidak biasa:

  • Keyboard, printer, pot bunga, kursi kantor, kaktus, bahkan pemadam api

  • Setiap senjata punya durability (cepat rusak) dan damage berbeda

  • Anda bisa melempar barang atau menyerang melee

  • Senjata bisa diambil dari mana saja di dungeon

Strategi dalam memilih dan mengelola senjata penting. Kadang, melempar kalkulator lebih efektif daripada bertarung pakai tongkat sihir.


5. Sistem Skill: Acak Tapi Menentukan

Skill di Going Under terbagi jadi:

  • Passive Skill: seperti mengurangi damage atau menambah efek dari senjata.

  • Active Skill: seperti melempar dua barang sekaligus, teleportasi, dll.

  • Bisa stack, dan kombinasi tertentu menghasilkan efek unik.

Skill dipelajari dari item khusus di dungeon, atau dibuka secara permanen setelah berkali-kali digunakan.


6. Mentor dan Upgrade Sistem

Setiap mentor di kantor Anda bisa membantu lewat buff khusus:

  • Marv: Fokus pada senjata jarak dekat

  • Tappy: Memberi bonus ke senjata teknologi

  • Ray: Menambahkan skill sosial dan keuntungan ekonomi

Dengan menyelesaikan misi dari mentor, Anda bisa membuka skill baru dan membawa buff tersebut secara permanen ke run berikutnya.


7. Bos dan Tantangan

Setiap dungeon memiliki bos unik, contohnya:

  • CEO Joblin: monster super cepat dengan serangan gaya “motivational speech”

  • AI WinkyDink: menyerang dengan emoji dan virus cinta

  • Bos Crypto: boss yang memanipulasi realitas digital

Masing-masing membutuhkan strategi berbeda. Maju membabi buta bukan solusi—perlu pengamatan dan improvisasi.


8. Visual dan Humor: Satir Dunia Kerja

Visual game ini cartoony dan penuh warna. Namun di balik tampilannya, ada kritik tajam:

  • Budaya startup yang mengeksploitasi pekerja muda

  • Ilusi “kebebasan finansial” lewat teknologi

  • Harapan palsu tentang inovasi disruptif

  • Tekanan sosial di tempat kerja modern

Dialog penuh sindiran dan meme korporat—membuat pemain tertawa sekaligus berpikir.


9. Sistem Ekonomi dan Mata Uang

Dalam game, Anda mengumpulkan:

  • Gold: dari peti atau musuh

  • Cubicle Coupons: untuk upgrade

  • Skills & Contracts: untuk mengaktifkan efek pasif

Manajemen sumber daya sangat penting. Jangan boros terlalu awal, dan pastikan Anda investasi pada skill yang mendukung build.


10. Strategi Bertahan dan Tips Penting

  • Selalu bawa 2–3 senjata

  • Ambil skill yang meningkatkan loot durability

  • Jangan lupa manfaatkan mentor di kantor

  • Kombinasikan skill dengan lingkungan (melempar printer ke musuh di atas kabel listrik, misalnya)

  • Fokus pada satu dungeon dulu untuk menguasai pola musuh


11. Sistem Peluang dan Pola dalam Game

Setiap dungeon punya pola tersendiri:

  • Pola spawn musuh

  • Kombinasi ruangan

  • Tipe item yang muncul

Seperti dalam togel online, keberhasilan tidak datang dari keberuntungan semata, tapi pemahaman terhadap pola, statistik, dan pemilihan momen yang tepat.


12. Hubungan dengan Dunia Nyata: Magang dan Harapan

Game ini adalah metafora dari realitas:

  • Magang yang dibayar rendah (atau tidak sama sekali)

  • Ekspektasi kerja berlebih

  • Budaya perusahaan yang dibungkus istilah keren tapi kosong

  • “Inovasi” yang sebenarnya eksploitatif

Itu sebabnya Going Under terasa relevan dan menyengat, apalagi bagi generasi muda pencari kerja.


13. Komunitas dan Pengembangan

Komunitas pemain cukup aktif:

  • Banyak yang berbagi build skill terbaik

  • Speedrun challenge populer

  • Fan art dan meme tentang absurditas game

Developer juga terbuka terhadap masukan, menjadikan game ini terus berkembang melalui update dan patch.


14. Mode Tambahan dan Endgame

  • Playground Mode: latihan bebas dengan semua senjata dan skill

  • Difficulty Increase: dapat diaktifkan untuk replay value

  • Daily Challenge: dungeon acak dengan batasan khusus

Replayability tinggi karena game selalu memberi variasi.


15. Apakah Game Ini Cocok untuk Anda?

Cocok untuk:

  • Penggemar roguelike ringan tapi taktis

  • Penyuka humor satir dan kritik sosial

  • Pemain yang suka eksplorasi dan eksperimen senjata

  • Mereka yang pernah “trauma” dengan dunia kerja

Kurang cocok jika:

  • Anda lebih suka RPG naratif serius

  • Tidak suka genre trial & error

  • Ingin game dengan kontrol yang lambat dan metodis


Kesimpulan: Berjuang di Bawah Tanah, Bertahan di Dunia Nyata

Going Under adalah lebih dari sekadar dungeon crawler. Ia adalah kritik terhadap dunia kerja modern yang dibungkus dengan gaya kartun dan gameplay brutal. Dengan senjata seadanya dan musuh dari dunia startup yang menyeramkan, Anda dipaksa belajar, adaptasi, dan tertawa di tengah absurditas.

Sama seperti dalam Togelin atau togel online, setiap keputusan di game ini mengandung risiko. Dan seperti dalam hidup, Anda harus cukup cerdas untuk tahu kapan menyerang, kapan menghindar, dan kapan bilang, “Cukup, gue resign!”

Baca Juga : Panduan Lengkap Misteri dan Kegelapan di The Sinking City